24/01/2020

BUNGAN SANDAT


Saat memanfaatkan kuota malam (daripada mubadzir tidak terpakai), iseng-iseng nonton film di Youtube, dan nyasar pada lagu Bali, maka teringatlah saya saat Diklat Bahasa Inggris tingkat Nasional di PPPG Parung (Bogor) sekitar Juli hingga Oktober 2003, disana pernah diajari lagu Pop Daerah Bali oleh teman; I Gusti Nyoman Dana dari SMK Negeri 2 Denpasar, Bali.

Awalnya teman itu hanya menunggui saya main gitar milik teman se-kamar sambil nyanyi-nyanyi santai, terus saya diminta ngiringi nyanyi lagu Bali itu, dan saya jadi tertarik dengan lagu itu, tertarik oleh lagunya dan oleh makna syairnya.

Akhirnya teman itu ngajari lagu Bungan Sandat, lengkap dari lagu, syair, arti dan cara mengucapkan kata-katanya, terutama untuk huruf 't' yang harus dibaca 'th' dan juga ucapan yang 'e' yang saling berbeda.

Makna umum lagu itu adalah pesan orang tua kepada anak gadisnya yang digambarkan dengan perbandingan antara Bungan Sandat (bunga Kenanga) dan Kembang Bintang (bunga Sepatu).

Bunga Sepatu berwarna merah dan sangat menarik saat bunga berkembang, tapi begitu sebentar layu, bunga itu menjadi tidak berharga dan berserakan di pinggir jalan.

Sementara, bunga Kenanga, meski warnanya tidak menyolok dan cenderung agak pucat, tapi aroma wanginya tak kunjung hilang, bahkan sampai bunga itu layu tetap dihormati dan mengharumkan tempat-tempat suci.

Pembuatan musik dan rekaman lagu Bungan Sandat ini saya lakukan pada minggu ke-3 Januari 2020 setelah memberikan gambaran pada anak-anak untuk membuat Master Audio (musik MP3) menggunakan Midi Maker, rekaman alat musik akustik dan rekaman Vokal.

Silahkan klik Link ini: BUNGAN SANDAT

Jika Anda kesulitan meng-akses, gunakan alternatif Link ini:  BUNGAN SANDAT


Foto untuk Cover MP3 ini diambil di depan hotel Batukaru, Denpasar, Bali oleh Andik Asmara (yang saat itu menjadi Juara-3 Teknik Audio-Video Lomba Kompetensi Siswa; LKS) Tingkat Nasional 2005 yang diselenggarakan di SMK Negeri 1 Denpasar.


--[20200124_10:50]--