25/05/2018

DREAM OF ME

Sebenarnya sejak 21 Maret 1998, kaset "Beautiful Memories Volume 2" produksi KING'S RECORDS INC., PT. INDO SEMAR SAKTI JAKARTA INDONESIA sudah saya putar, tapi ternyata tidak mudah menyesuaikan citarasa di hati dengan lagu-lagu Pop-Barat yang ada di kaset itu.

Mungkin sense saya memang sudah terpaku pada gendhing Jawa, Langgam, Keroncong, Pop-Jawa, Pop-Indonesia atau malah Qasidah dan Dangdut.

Lagu ini tidak cukup menggoda hati, padahal saya sadar bahwa lagu barat bisa menjadi media yang efektif untuk belajar bahasa Inggris. Makanya saat tiga bulan di Parung, Bogor (Juli - Oktober 2003) mengikuti diklat Bahasa Inggris oleh Diknas, rasanya telinga ini benar2 sangat sulit diajak kompromi saat uji listening, sampai-sampai saya bilang/ bergurau ke teman-teman: "Mungkin saya harus periksa ke dokter THT supaya listening-nya baik".

Lagi-lagi saya berkilah, tidak apa-apa listeningnya tidak bagus, toh Inggris saya lebih banyak berkutat pada aspek pasif (untuk membaca literatur teknik).

Setelah 20 tahun, saya temukan lagi file lagu itu, dan saya coba composing musik ngiras pantes belajar 'speaking' meski grathul-grathul dan aksen-nya masih Jawa medhok  (kalau pinjam istilah bu Yuliana Wahyundari; Inggris Nggunung), dan juga kadang masih ditertawakan bu Endang Listyandari saat prepare rekaman untuk ujian Listening Kemitraan atau Penjajakan UAN di Studio Rekam SMKN 2 Depok (STM Pembangunan Yogyakarta; Stembayo).

Sebenarnya lagu ini lebih sesuai untuk penyanyi wanita karena ada kata-kata "But my darling, I'll be home in your arm where I belong".

Tapi ini untuk sekedar contoh, dan, kapan-kapan saja-lah nanti rekaman lagi kalau saya menemukan penyanyi wanita itu.

Silahkan coba Klik disini : DREAM OF ME

Jika Anda kesulitan meng-akses, gunakan alternatif Link ini:  DREAM OF ME






an20180525_2310

 

24/05/2018

MERAPI PENANDA POLITIK NUSANTARA

Tersiar berita bahwa dini hari ini tadi; Kamis, 24 Mei 2018 jam 03.04, Merapi menyemburkan uap keatas dengan ketinggian kolom 6000 meter.

Merapi dalam pandangan Islam adalah 'makhluk' ciptaan Tuhan (titah Dalem Gusti Allah SWT) yang juga bisa berkata-kata dengan bahasa sesuai versi-nya. Dan, setiap gunung mendapat amanah dari Sang Pencipta untuk tugas tertentu.

Jika kita mengingat sejarah runtuhnya Pajang dan tumbuhnya Mataram (Kotagede), maka tampak terbukti bahwa alam-pun ikut berperan.

Apakah meletusnya gunung Merapi yang kemudian disusul banjir kali Opak itu hanya kebetulan? Atau, Danang Sutawijaya, putra Ki Gede Pemanahan (putra angkat yang sangat dikasihi Sultan Hadiwijaya) itu bisa mengendalikan Merapi dan sungai Opak yang membujur antara Kalasan dan Prambanan itu?

Yang jelas, setelah petistiwa itu, Mataram tumbuh menjadi negara besar dan Pajang surut.

Cerita yang lebih jauh adalah tutur tinular tentang  'Sandya Kala Majapahit', saat Sinuwun Brawijaya Pamungkas sedang 'di-negosiasi' oleh Kanjeng Sunan Kalijaga agar beliau mengijinkan Islam berkembang di Nusantara, dan merestui putranda-nya Raden Patah jumeneng Bupati Natapraja di Demak Bintoro (bekas alas Glagahwangi), hingga ada peristiwa fenomenal, raja agung Majapahit itu berkenan 'Pagas Rikma'.

Saat itu, pamomong Satria Tanah Jawa; Kyai Sabdapalon dan Kyai Nayagenggong tidak berkenan, dan ada 'ipat-ipat'; 'Limaratus tahun yang akan datang, aku akan hadir lagi, ditandai gunung Merapi njeblug, lahare mili ngidul ngulon, ambune banger ... dst'.

Dari situ, lagi-lagi Merapi menjadi sebuah tanda tentang terjadinya perubahan besar di bumi Nusantara ini. Apakah erupsi 2010 itu pertanda perubahan jaman, dan erupsi freatik berkali-kali ini juga tanda perubahan politik yang melibatkan seluruh wilayah (kawasan para Wali) Nusantara dan Keraton Mataram?

11/05/2018

MERAPI MENYAPA MANIS


Kebetulan penulis pagi tadi tidak ada tugas di kelas. Begitu presensi Fingerprint terus duduk santai sambil check keluhan-keluhan anak-anak, dan cari info via net dan medsos.


Begitu ada berita yang mengagetkan (biasanya berita medsos kan bombastis & membuat orang jadi panik atau kemrungsung) yang mengatakan bahwa Merapi Meletus, saya langsung kemas-kemas untuk menengok orang tua yang usianya sudah 82 tahun.

Di sepanjang jalan, saya sempatkan ambil gambar, dan saya tidak ikut euforia dengan dhisik-dhisik-an ngirim kepulan asap saat awal Merapi menyapa itu. Saya justru mencari bentuk-bentuk akhir dari sapaan itu.

Kalau beberapa gambar yang saya terima  terdahulu (dari famili dan teman-teman) bisa memberikan persepsi bermacam-macam (ada yang seperti mulut makhluk- makhluk  aneh, ada yang seperti gambar pandangan samping dari Mbah Marijan, dll), saya justru menterjemahkan akhir dari bentuk awan panas itu (sebelum akhirnya pudar oleh angin dan mendatangkan hujan abu hingga kota Jogja) sebagai sasmita yang lain. .

Foto ini saya terjemahkan sebagai gambar seorang Ibu yang sedang membungkuk, mungkin sedang mendekap bayinya untuk melindungi dari kedinginan,  dari bahaya,   atau dari cuaca yang tidak bersahabat.



Bolehlah saya menduga, Ibu itu sedang menyusui bayinya dengan penuh kasih agar bayi itu menjadi manusia paripurna (ya pinter, trampil dan berbudi luhur) yang nantinya akan menjadi tokoh penting di Nusantara tercinta ini.

Bisa jadi, itu sanepa munculnya Satriya Piningit yang nanti akan menjadi Satria Pinilih atau bahkan Satriya Pinuji yang Sinisihan Wahyu, dan memang nampa lilah Dalem Gusti Allah SWT untuk menenteramkan negeri ini, 



Suasana akhir dari kepulan awan panas itu senyatanya memang membuat udara menjadi sejuk (saya malah agak kedinginan saat melaju ke arah Jl. Kaliurang) karena di bagian timur agak keatas sana, matahari benar-benar terhalang oleh awan panas yang tercampur abu itu.

Dan doa saya, semoga berawal dari gambar itu, terpancar sifat ke-Ibu-an, ke-Rahim-an, Ma-Taram (Mataram) dan terciptalah negeri yang tenteram, penuh berkah seperti tertera pada Qur'an Surat At-Tiin: "Wa haadzal baladil amiin".

Dan jika Allah mengijinkan, negeri di dekat gunung Merapi itulah (Yogyakarta ) yang akan tetap menjadi ruh NKRI.

Jogja untuk Indonesia, dan Jogja untuk Dunia.

Wallahu a'lam bish-shawab.