10/01/2013

MALAM TAHUN BARU, KI HADI SUTIKNO DI BOLAWEN MLATI


Hujan mengguyur Jogja dari Senin sore 31 Desember 2012. Penulis mencoba keluar rumah jam 01.00 menuju panggung wayang kulit di (tegal) Bolawen, sebelah barat-laut dusun Kronggahan, tepatnya, Youth Center keutara sekitar 200m. Di panggung itu, gayor dan kelir milik penulis dipinjam meskipun sebenarnya agak khawatir akan perlakuan yang kurang "setiti" dan "demuwe", karena selama ini gawangan kelir (dan tentu saja 2 kotak wayang) itu seperti saya keloni mengingat perjuangan untuk "yasa" properti itu harus prihatin, "klumpuk-klumpuk".
 
Suasana panggung memang agak kurang nyaman karena sebagian besar karpet basah kuyup oleh hujan, bahkan simpingan wayang terpaksa dicabut sebagian karena tampias hujan.


Namun, meski suasana dingin, Ki Hadi Sutikno, dalang papan atas Sleman yang berasal dari Tegalsari Sariharjo Ngaglik itu tetap penuh semangat dalam membawakan lakon Rama Nitik (Semar Boyong), terlebih saat penulis mulai mensupport dari sebelah kotak, dhalang itu 'saya ndadi'.


Dhalang tingkat Nasional yang menjadi idola penulis sejak kecil itu, menyuguhkan adegan dramatik yang memukau saat Dewi Antrakawulan (Lara Wangen) mengejar R.Lesmana untuk bersedia di-suwitani.



Dukungan 4 waranggana; Nyi Woro Sujiati, Nyi ??, Ni Siti Marfu'ah dan Ni Yayuk (Pengasih) membuat suasana hidup dan penuh kreatif.



HUT SUMPAH PEMUDA KE-84 DUSUN JABAN SINDUHARJO


Saat penulis datang ke panggung kesenian di dusun Jaban Sinduharjo Ngaglik Sleman, kesan yang muncul adalah sebuah greget dan kreatifitas yang hebat dari anak-anak muda disana.

Ternyata benar, HUT Sumpah Pemuda ke-84 yang dimeriahkan dengan paduan suara, tari dan ketoprak 'Nglacak Pepati' itu hampir 100% dimotori oleh pemuda yang tergabung dalam PERMADI 25. Sesepuh dusun Jaban sekedar tut wuri dan handayani. Belum lagi partisipasi semua warga yang luar biasa, kursi yang disediakan oleh panitia penuh oleh penonton/undangan
.
Meski dalam kelancaran berbahasa Jawa ada sedikit kendala, namun upaya menggugah kembali nilai-nilai tradisional benar-benar mengagumkan.