27/07/2018

BENER, SISWA BERKARAKTER LAHIR DARI GURU BERSERTIFIKASI?


Jika penulis ditanya seperti itu, spontan akan jawan: "Tidak yakin!".

Tapi jangan salah, saat ini guru yang baik juga masih sangat banyak, meski beliau-beliau itu banyak tersandera pada hal-hal yang bersifat administratip atau tercengkeram oleh aturan kepegawaian yang justru membelenggu 'benih-benih sifat Guru Sejati' yang ada pada dasar hatinya.

Perjalanan penulis menjadi guru sejak 1982, mulai Guru Honorer pada SMA swasta di Sleman, menjadi Guru PNS di Ternate Maluku Utara dan kemudian pindah ke SMK kenamaan di Jogja, membuat benak penulis terhiasi oleh banyak warna-warni kebijakan pendidikan yang gonta-ganti dan tidak begitu jelas juntrungnya, apa tujuannya bagi anak-anak tercinta negeri tercinta ini.

Sebuah pernyataan kontroversial sering penulis sampaikan kepada narasumber pendidikan di tingkat daerah maupun nasional: "Bubarkan RSBI, bubarkan ISO dan bubarkan Sertifikasi Guru".

Alhamdulillah, RSBI dan ISO sudah tidak diberlakukan lagi di sekolah, tinggal Sertifikasi Guru yang belum bubar, namun rasanya makin hari makin rumit saja.

Aturan makin ketat dan syarat-syatatnya makin memberatkan. Bahkan sekarang tunjangan sertifikasi itu seakan-akan menjadi 'pusaka maha sakti' untuk 'menekan' (kalau tidak boleh dikatakan 'mengancam') guru-guru yang saya sayangi dan saya hormati itu.

Secara pribadi saya pengin, guru-guru itu lebih fokus pada peningkatan kompetensi, belajar keilmuan (terutama pada Mata Pelajaran yang dituntut harus selalu updating) dan pada keteladanan budi-pekerti untuk siswa-siswinya.

Mana mungkin, guru yang sering 'berebut' jam demi mendapatkan 'kuota 24' sebagai syarat turunnya tunjangan sertifikasi guru akan dapat memberi teladan tentang sebuah pengorbanan?

Saya takut, saat negeri ini nanti terancam, anak-anak kita miskin jiwa pengorbanan karena secara terus-menerus dididik oleh guru-guru yang takut berkorban.

Saya rindu bangkitnya 'Jiwa Ksatria Mataram sebagaimana dicontohkan Sultan Hamengkubuwono IX' atau 'Jiwa patriotik yang penuh kesederhanaan dan pengorbanan sebagaimana Jendral Sudirman' di kalangan guru.

Semoga ada priyagung di Jogja yang punya kompetensi (baik keilmuan atau kewenangan) yang berkenan mengubah konsepsi pendidikan agar anak-anak kita nanti berkembang menjadi pribadi-pribadi yang mampu tampil sebagai benteng-benteng perkasa negeri ini, dan bukan sebagai robot atau mesin-mesin kapitalis dan imperialis Zaman-Now.

Kepada para Guru, selamat berkarya mengawali tahun ajaran 2018-2019 dengan kerumitan admisnistrasinya, namun saya tetap optimis, beliau-beliau itu akan tetap tegar dan tidak akan mengesampingkan perkembangan jiwa anak-anak kita.

Selamat berkutat dengan Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Indikator, Kegiatan Pembelajaran, Distribusi Jam Pelajaran, Silabus, RPP .. dan lain-lain ..., dan lain-lain ...

Semoga Tuhan melimpahkan berkah-NYA bagi guru-guru yang "Guru".


Jogja, 27072018_14:18 




15/07/2018

NENG GEULIS


Aransemen lagu ini jadi istimewa karena pas proses mixing-down untuk menghasilkan MP3 lagu 'Neng Geulis' bertepatan dengan terjadinya baku tembak di Jl. Kaliurang km.9,5 (dekat Alfamart, juga berdekatan dengan komplek perkantoran; Kecamatan Ngaglik, Koramil Ngaglik, Polsek Ngaglik dan Kantor Desa Sardonoharjo), yang konon khabarnya itu Densus 88 vs teroris.

Rumah penulis ada di Jl. Kaliurang (biasa disingkat; Jakal) km. 10,3.

Tanda pal (tugu kecil) km.10 itu sebenarnya sudah bergeser, semula ada di selatan Puskesmas Ngalik, berjarak sekitar 10m dari tepi selatan. Sekarang pal km.10 berada tepat di depan kantor Kecamatan Ngaglik, berarti bergeser ke selatan kira-kira 200m, sehingga kejadian itu sebenarnya ada di km.9,9 (versi pal baru).

Di bagian bawah sana, saya sertakan Screen Capture info file lagu "Neng_Geulis_+5" yang nadanya terlalu rendah sehingga pas menyuarakan vokal nada rendah, nyaris kandas.

Sayangnya, file MP3-nya belum bisa saya unggah karena nunggu Cover dan Tag.

Sabtu 21 Juli 2018 menjelang maghrib, cover lagu selesai, tapi lumayan capek karena harus belajar main-main Corel Draw, itupun hanya jadi sket wajah 'Mojang Bandung'.

Silahkan coba klil Link ini:   NENG GEULIS

Jika Anda kesulitan meng-akses, gunakan alternatif Link ini: NENG GEULIS








-- --


03/07/2018

MELIHAT PPDB SMK DI DIY


Mulai tanggal 28 Juni hingga 6 Juli 2018 menjadi masa-masa mendebarkan bagi lulusan SLTP.



Ini sekedar membantu untuk menemukan link PPDB DIY untuk jenjang SMA / SMK.

Untuk aktifasi Akun, silahkan klik Link ini: AKTIFASI AKUN

Dengan data:
Nomor Pendaftaran
Token
Buat Password baru


Untuk Pendaftaran, silahkan klik Link ini: PENDAFTARAN

Disarankan untuk mendapatkan informasi selengkap mungkin melalui Ketua Program Keahlian (KPK) yang telah standby di lokasi.